Langsung ke konten utama

ARTIKEL FOTOGRAFI

ARTIKEL FOTOGRAFI
PEMOTRETAN OBJEK BENDA

Nama : Aktsa Sharikha Hasanudin
NPM : 181102031838
e-mail : aktsashar@gmail.com



ABSTRAK

Fotografi merupakan sebuah teknik mengambil gambar atau objek dengan memanfaatkan cahaya. Cahaya menjadi sesuatu yang penting dalam dunia fotografi, tanpa adanya cahaya sebuah gambar tidak dapat ditangkap oleh film kamera sehingga gambar tidak dapat terbentuk. Alat yang digunakan untuk mengambil gambar atau objek adalah kamera. Terdapat beberapa jenis kamera yang tersebar luas di masyarakat antara lain kamera SLR, kamera DSLR, kamera digital, kamera smartphone dan jenis kamera lainnya. Fotografi menjadi sebuah seni yang dapat dilakukan dengan mudah, seorang fotografer dapat mengabadikan momen-momen yang dianggap berkesan dan memiliki makna keindahan bagi fotografer dapat diabadikan dengan menggunakan kamera. Setiap foto yang dihasilkan memiliki pesan visual yang hendak disampaikan oleh sang fotografer. Pemotretan sebuah objek memerlukan beberapa teknik yang berasal dari teknik di luar kamera, maupun di dalam kamera. Di luar kamera, terdapat komposisi gambar, teknik pengambiulan gambar, teknik sudut pengambilan gambar, dan teknik pencahayaan. Sedangkan teknik di dalam kamera terdiri dari difragma, ISO, dan shutter speed. Perbedaan teknik dalam memotret tentu menghasilkan hasil gambar atau foto yang berbeda. Semua komponen memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing dan mempengaruhi gambar atau foto yang dihasilkan.

Keyword : Fotografi, kamera, pemotretan, cahaya, gambar, objek. 


PENDAHULUAN
Fotografi belakangan ini menjadi sebuah trend yang berkembang dengan pesat, hampir semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berlomba-lomba untuk menampilkan kemampuan mereka dalam memotret sebuah objek lantas mempublikasikannya di media sosial mereka masing-masing. Fotografi itu sendiri merupakan sebuah teknik mengambil gambar atau objek dengan memanfaatkan cahaya sebagai produk utama. Cahaya dalam dunia fotografi memegang peranan yang sangat penting, tanpa adanya cahaya, sebuah foto tak akan dapat dibentuk oleh film kamera.
Kamera adalah alat yang digunakan untuk mengambil gambar untuk keperluan fotografi. Kamera bekerja dengan prinsip merekam gambar dengan bantuan cahaya lalu membentuk sebuah objek pada lembaran film. Berbagai jenis kamera telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fotografi. Kamera yang populer digunakan pada saat ini antara lain kamera SLR, kamera DSLR, kamera digital, bahkan kini, fitur kamera yang mumpuni telah tersedia di smartphone yang digunakan oleh khalayak ramai. Dengan adanya kemudahan ini, fotorografi menjadi semakin digemari.
Kegiatan fotografi dipandang sebagai suatu kegiatan seni yang mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Sebuah momen yang dianggap berharga dan bermakna bagi sang fotografer dapat diabadikan menjadi sebuah foto sehingga kenikmatan dan keindahan momen tersebut dapat dikenang hingga kapanpun. Sebuah foto yang diambil dapat menjadi sebuah media komunikasi visual yang seolah berbicara mengenai hal yang terdapat dalam foto tersebut, sebagai contoh dalam dunia jurnalistik, foto dapat menjadi sebuah bentuk rekam digital dalam mengabadikan sebuah objek berita, seperti kecelakaan maupun peristiwa yang lainnya sehingga dapat dipercaya keobjektifan peristiwa tersebut.
Salah satu objek dalam fotografi yang dapat dipotret adalah benda. Objek benda merupakan suatu objek yang menyatakan kehadiran fisis suatu benda. Fotografi dengan objek benda dapat digunakan untuk menginformasikan pada penikmat fotografi tentang keindahan fisis sebuah benda, hal ini tentu sangat bermanfaat bagi dunia pemasaran ataupun hanya sebagai bentuk penyaluran kegemaran fotografi. Dalam dunia pemasaran, forografi dengan objek benda berpengaruh sebagai salah satu daya tarik untuk menarik minat konsumen, terlebih saat ini telah adanya istilah belanja online yang tentu saja memerlukan sebuah foto yang menarik konsumen untuk membeli benda tersebut. Adapun pemotretan objek benda sebagai bentuk penyaluran kegemaran fotografi digunakan oleh fotografer untuk mengabadikan benda-benda disekitar mereka yang memiliki cerita dan memiliki makna tersendiri bagi fotografer.
Objek benda yang terdapat dalam foto di atas adalah sebuah origami burung dengan latar keadaan ruang kelas. Origami itu sendiri merupakan sebuah kertas berwarna yang digunakan untuk menulis dan juga untuk berkreasi. Keterampilan sangat diperlukan dalam membentuk sebuah origami, selain mengedepankan keindahan bentuk, origami bentuk burung dengan tulisan di dalamnya memiliki makna sebagai penyampai pesan yang hendak disampaikan.
Latar keadaan ruang kelas menunjukkan bahwa dalam dunia pendidikan, selain ilmu pengetahuan yang perlu dikuasai, peserta didik pun dituntut untuk mengembangkan keterampilan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Hal ini tentu bertujuan agar selain memiliki kemampuan mengolah otak kiri, peserta didik pun mampu mengolah otak kanan mereka sehingga terjadi keseimbangan dalam diri peserta didik.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, maka dari itu penulis bermaksud untuk menulis sebuah artikel untuk mendeskripsikan pemotretan objek benda origami di dalam ruang kelas yang diabadikan oleh penulis.

METODE DALAM PEMOTRETAN
Komponen Di Luar Kamera
1. Komposisi Foto
Komposisi yang digunakan dalam memotret foto tersebut adalah komposisi foto separasi. Separasi merupakan komposisi foto di mana terjadi perbedaan yang sangat kontras antara objek foto dengan background. Dalam foto tersebut, terlihat ada perbedaan yang sangat kontras antara Point Of Interest dengan background.

2. Teknik Pengambilan Gambar
Teknik yang digunakan dalam mengambil foto tersebut adalah teknik long shot. Pada teknik long shot pengambilan gambar hanya menggunakan area yang cukup / pas untuk memperlihatkan seluruh objek tanpa terpotong oleh bingkai foto. Teknik ini hanya mensorot dan mempriotaskan subjek utama dan bermaksud untuk menonjolkan objek.

3. Sudut Pengambilan Gambar (Angle)
Sudut pengambilan gambar (angle) yang digunakan adalah The Bird’s - Eye View. Foto yang diambil dengan posisi angle ini akan memperlihatkan sudut foto yang berasal dari ketinggian. Maksudnya, pemotretan dilakukan dari tempat lebih tinggi bahkan lebih tinggi dari objek, sehingga dapat menampilkan keseluruhan objek.

4. Teknik Pencahayaan
Teknik pencahayaan yang digunakan dalam foto tersebut adalah top light. Di mana cahaya sebagian besar berasal dari atas objek sehingga menghasilkan foto yang dramatis serta memiliki bayangan kecil.

Komponen Di Dalam Kamera
5. Diafragma
Angka diafragma yang digunakan dalam foto tersebut sebesar f/2,0. Diafragma merupakan angka yang menggambarkan perbedaan antara besar kecilnya intensitas cahaya di luar kamera dengan intensitas cahaya yang ada di dalam lensa.

6. ISO
ISO yang digunakan dalam foto tersebut adalah 638. Angka ISO tersebut menandakan semakin besar angkanya maka semakin peka film tersebut tehadap cahaya.

7. Shutter Speed
Shutter speed pada foto tersebut sebesar 1/33. Shutter speed merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mengatur cepat lambatnya rana terbuka sehingga dapat meloloskan seberkas cahaya yang pas dengan kebutuhan waktu pada waktu itu.

HASIL DAN PEMBAHASAN
  Komposisi merupakan suatu teknik yang digunakan dalam memotret sebuah benda, komposisi separasi digunakan untuk menonjolkan bentuk benda dengan memanfaatkan perbedaan warna (kontras) antara objek dengan latar belakang (background). Komposisi foto separasi menghasilkan sebuah foto yang lebih mengutamakan objek daripada unsur yang lainnya. Dalam foto di atas, objek memiliki warna ungu dan oren yang memiliki karakteristik warna yang kuat berbanding terbaik dengan latar (background) yang berwarna putih yang meliki karakteristik warna yang nyata dan alami. Perpaduan antara warna ungu, oren dan putih menghasilkan efek warna yang bertabrakan sehingga tidak saling menutupi atau melemahkan antara warna satu dengan warna yang lain. Foto yang dihasilkan menjadi hidup dengan permainan warna yang kontras.
Teknik pengambilan gambar menjadi salah satu komponen penting dalam teknik fotografi. Teknik pengambilan gambar dilakukan sebagai suatu usaha untuk memilih luas area pengambilan gambar sesuai dengan keadaan objek yang dibutuhkan. Teknik ini menjelaskan aturan yang benar dalam memilih luas pengambilan gambar baik secara luas maupun sempit dan batasan pemotongan objek sesuai dengan teknik pengambilan gambar yang dilakukan. Terdapat beberapa teknik pengambilan gambar dalam dunia fotografi, antara lain :
Extrem Long Shot
Long Shot
Medium Long Shot
Medium Shot
Close Up
Big Close Up
Extreme Close Up
dalam foto diatas, teknik pengambilan foto yang digunakan adalah teknik Long Shot. Teknik ini lebih memilih menggunakan area pengambilan gambar yang cukup / pas untuk memperlihatkan seluruh objek tanpa terpotong ataupun berlebihan. Teknik ini lebih memprioritaskan objek dengan karakteristiknya sehingga menghasilkan sebuah foto yang seimbang antara kehadiran objek dengan area background.
Teknik lainnya dalam fotografi adalah teknik sudut pengambilan gambar (angle). Teknik ini merupakan teknik yang menyatakan letak atau kedudukan kamera pada saat memotret sebuah objek. Teknik sudut pengambilan gambar terdiri dari :
Eye Level
The Bird’s – Eye View
High Angle
Low Angle
Frog Eye Angle
Canted Angle
sudut pengambilan gambar pada foto di atas menggunakan The Bird’s - Eye View. Di mana, letak kamera dalam memotret berada di atas objek, bahkan lebih tinggi dari objek. Teknik sudut pengambilan ini berusaha menampilkan keseluruhan objek dengan sudut pandang di atas objek tersebut, sehingga menghasilkan gambar yang mencakup keseluruhan objek yang dapat dilihat dalam gambar yang dihasilkan.
Teknik selanjutnya merupakan teknik yang cukup penting dalam dunia fotografi yaitu teknik pencahayaan. Teknik pencahayaan ini merupakan suatu teknik yang menyatakan darimana cahaya dalam foto berasal. Ada beberapa jenis teknik pencahayaan, diantaranya :
Front Light
Side Light
Top Light
Back Light
Bottom Light
Teknik pencahayaan yang digunakan dalam foto tersebut adalah Top Light. Teknik ini menggunakan sebagian besar cahaya yang berasal dari atas objek, cahaya yang berasal dari atas menghasilkan sebuah foto yang lebih dramatis, maksud dari dramatis di sini adalah foto seakan-akan hidup dengan sentuhan bayangan yang terlihat dari sekitar objek, sehingga foto menjadi lebih nyata.
Selanjutnya, selain teknik di luar kamera, terdapat juga teknik yang berasal dari dalam kamera atau bisa disebut teknik mengatur setting kamera. Salah satunya adalah diafragma, diafragma merupakan salah satu komponen dalam kamera yang fungsinya sebagai pengatur besar kecilnya bukaan lensa. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa diafragma menggambarkan perbandingan antara besar kecilnya intensitas cahaya di luar kamera dengan intensitas cahaya di dalam kamera. Dalam aturan diafragma, angka yang kecil menunjukkan bukaan difragma terbesar, sedangkan angka yang besar menunjukkan bukaan diafragma yang kecil. Dalam foto di atas, diafragma yang digunakan sebesar f/2,0 yang menunjukkan bahwa perbandingan antara intensitas cahaya di luar kamera lebih besar daripada intensitas cahaya di dalam kamera atau dapat dikatakan bahwa intensitas cahaya di dalam kamera separuh dari intensitas cahaya di luar kamera.
Dalam sebuah kamera terdapat sebuah komponen yang bernama ISO. ISO merupakan angka yang menunjukkan kepekaan film terhadap cahaya. Semakin besar angkanya maka semakin peka film tersebut terhadap cahaya, hal ini berarti  kebutuhan cahaya yang diperlukan semakin sedikit. Foto tersebut memiliki ISO sebesar 638, yang menjadikan foto tersebut sangat peka terhadap cahaya, sehingga cahaya yang digunakan sangat sedikit.
Adapun komponen kamera yang disebut dengan shutter speed. Shutter speed adalah komponen kamera yang berfungsi mengatur cepat lambatnya rana terbuka sehingga dapat meloloskan seberkas cahaya yang pas dengan kebutuhan kondisi pada waktu itu. Pemilihan angka pada shutter speed ini tergantung pada situasi atau kondisi objek yang hendak kita foto. Dalam foto di atas, objek merupakan benda diam yang berarti tidak membutuhkan shutter speed yang besar untuk membekukan atau menangkap objek. Dengan menggunakan shutter speed 1/33 objek telah dapat dipoteret dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.kamerashot.com/belajar-komposisi-foto
https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-sudut-pengambilan-gambar-angle-dalam-fotografi/
Panduan praktikum forografi 1 UIKA BOGOR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum 3 Fotografi

Praktikum 3 Dasar-Dasar Fotografi Nama : Aktsa Sharikha Hasanudin NPM : 181102031838 Mata Kuliah : Dasar-Dasar Fotografi Program Studi : Teknologi Pendidikan/FKIP 4. Coba anda amati dalam lensa dan anda temukan skala selang ketajaman yang ada di lensa tersebut. Ingat kembali fungsi selang ketajaman. Jelaskan ! Jawab : Selang ketaman berfungsi untuk mengatur ketajaman pada sebuah foto, semakin tajam suatu foto akan menghasilkan foto yang semakin jelas 5. Coba anda fokuskan pada beberapa objek yang berjejer semakin menjauh pada posisi lensa anda. Misalnya anda meletakkan beberapa baterai di atas meja. Fokuskan pada baterai yang ada diurutan depan. Ubah posisi kecepatan misalkan pada 1/60 menjadi 1/500. Amati apa yang terjadi pada jendela bidik gambaran baterai yang anda fokuskan tersebut! Jawab : 1/60 : Aperture f5,6 akan menghasilkan gambar atau foto yang terang 1/500 : Aperture f5,6 akan menghasilkan gampar atau foto yang lebih gelap dari 1/60 6.

Praktikum 2 Fotografi

Praktikum 2 Dasar-Dasar Fotografi Nama : Aktsa Sharikha Hasanudin NPM : 181102031838 Mata Kuliah : Dasar-Dasar Fotografi Program Studi : Teknologi Pendidikan/FKIP 1. Melalui jendela bidik kamera analog SLR coba anda amati lightmetter yang ada di dalamnyaketika anda mengarahkan kamrea pada berbagai objek dengan berbagai kondisi pencahayaan. Tuliskan yang anda amati ! Jawab Ketika kamera diarahkan pada objek yang berwarna gelap, maka lightmetter akan menunjukkan angka minus, yang artinya objek memiliki tingkat kecerahan yang rendah, sehingga foto yang dihasilkan akan menjadi gelap. Ketika kamera diarahkan pada objek yang berwarna terang maka lightmetter akan menunjukkan angka plus, yang artinya memiliki tingkat kecerahan yang terlalu tinggi, sehingga foto yang dihasilkan terlalu cerah. Ketika kamera diarahkan pada objek yang memakai baju yang berwarna netral dan cahaya di tempatnya memadai lightmetter akan seimbang. 2. Amati perubahan lightmetter ketika anda mengu